Belajar Menapaki Kehidupan & Berevolusi Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik.
Mutiara Hati

Visi :
"Menapaki Revolusi Era Baru Bangsa Indonesia Tahun 2045"
Sang Mutiara Hati. Diberdayakan oleh Blogger.
Anda Butuh Training Manajemen, Training SDM, Survey Kepuasan Pelayanan dan Research di Perusahaan Anda?

Dirgahayu NU Ke-89


Tepat 89 tahun yang lalu (31 Januari 1926 - 31 Januari 2015) KH. Hasyim Asy'ari mendirikan perkumpulan Nahdlatul Ulama sebagai wadah bagi warga nahdliyin (Kaum Santri) bertukar pendapat dan menyampaikan aspirasinya. 

Buku Ensiklopedia NU

Dalam perjalannya NU dengan keAswajaanya, mengiringi bahkan ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia hingga titik darah penghabisan, seperti yang peristiwa 10 nopember dimana Bung Tomo meminta izin dan do'a restu kepada para ulama termasuk Hadratussyaik KH. Hasyim Asy'ari untuk menggerakan kaum muda melawan tentara sekutu di Surabaya, bahkan para santri ikut terjun mempertahankan kedaulatan NKRI yang sudah memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. 

Berikut adalah kutipan Kultwit dari Akhmad Sahal @sahaL_AS tentang NU. 

Masyhur diketahui, NU lahir karena antagonisme ulama Indonesia thd Wahabisme di Saudi. Anti Wahabi ada dlm DNA-nya NU sejak awal. Gerakan Wahabi yg mau membongkar makam Nabi diprotes keras Ulama Indonesia. NU = Kebangkitan Ulama. Tp itu hanya trigger. Kusebut trigger, krn NU merepresentasikan arus keislaman yg udah ada sejak awal sejarah Islam: Ahlus Sunnah Wal Jamaah (Aswaja). Bbrp thn stlh Nabi wafat, umat konflik dan terpecah. Awalnya soal politik (siapa yg absah jadi pengganti Nabi), trus melebar. Perpecahan itu merembet ke soal doktrin. Mnrt Harun Nasution, konflik dlm teologi Islam lahir krn konflik politik, bkn sebaliknya. Perpecahannya parah krn masing2 sekte2 mengklaim dirinya yg selamat di akhirat. Hadits ttg 73 golongan dijadikan pembenarnya. Agar tak melebar, saya akan bahas langsung ttg Aswaja. Ttg hadits perpecahan umat tsb Lahirnya Aswaja saat itu utk meredam perepcahan umat. Aswaja sbg "payung" thd al-sawad al-a'dzam (mayoritas umat). Artinya, sejak awal kaum Aswja melihat diri sbg mainstream umat, penengah antara sekte2 kek Syiah, Khawarij dll. Dlm rumusan NU, Aswaja= faham Islam yg berdasar 4 mazhab dlm fikih, Asy'ari n Maturidzi dlm aqidah, Ghazali n Bushiri dlm tasauf. memang dlm prakteknya yg jadi patokan oleh NU tak hanya ulama2 tersebut. Tp semangatnya adlh Aswaja sbg payung besar umat. NU merinci spirit Aswaja dlm 4 ciri : 1. Tawassuth (sikap di tengah); 2.Ttawazun (seimbang antara dalil akal dan Qur'an-hadits. Dua ciri lainnya: I'tidal (tegak lurus) dan Tasamuh (toleran). Semua itu mengarah pd sikap merangkul ketimbang meng-exclude. 

metode keislaman NU. Satu hal yg membedakan NU dgn Wahabi dan Muhammadiyah adlh ttg bgmn muslim mesti ber-Islam. Faham NU ttg 4 mazhab fikih, Asy'ari n Maturidzi dlm aqidah. Ini dianggap taqlid (mengikuti saja), ditolak Wahabi n Muhammadiyah. Taqlid dianggap menyimpang dari prinsip "kembali ke Qur'an hadits." Dulu itu slogan Muhammadiyah, skrg dipopulerkan Wahabi. "Kembali ke Qur'an hadits" adlh slogan yg sama2 dipake kaum pembaharu dan kaum pemurni Islam. Tp yg dimaksud bisa bertentangan. Bagi pembaharu kek Abduh: "kembali ke Qur'an-hadits" perlu krn kaum muslim mundur n terbelakang krn jumud (beku) akibat taqlid. Mnrt Abduh, Islam perlu diperbarui dgn mengacu ke sumber asal. Tp baginya spirit Qur'an adlh keislaman yg rasional. 
0 Komentar untuk " Dirgahayu NU Ke-89 "
Back To Top